ptaskes.com

ptaskes.com – Johnson & Johnson (J&J) berencana membayar sekitar 6,5 miliar USD untuk menyelesaikan ribuan tuntutan hukum terkait bedak tabur berbahan dasar talc yang diduga memicu kanker ovarium. Kasus ini bermula pada tahun 1999 ketika seorang wanita mengklaim bahwa penggunaan bedak bayi J&J sepanjang hidupnya menyebabkan mesothelioma, jenis kanker langka yang umumnya terkait dengan asbes.

Meskipun J&J menghadapi tuntutan terkait kanker ovarium dan mesothelioma terkait produk bedaknya, perusahaan ini tetap menyatakan bahwa belum ada bukti pasti yang mengaitkan kanker ovarium dengan penggunaan bedak talk. Namun, temuan terbaru dalam Journal of Clinical Oncology mengindikasikan adanya keterkaitan antara penggunaan bedak talc pada alat kelamin dengan kanker ovarium, terutama jika pemakaian berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

Para peneliti dari National Institutes of Health menemukan hubungan yang signifikan antara penggunaan bedak talk dan kanker ovarium berdasarkan data dari Sister Study yang melibatkan lebih dari 50.000 wanita di AS. Meskipun temuan ini menarik perhatian, Erik Haas, wakil presiden litigasi J&J, menegaskan bahwa analisis baru ini tidak menetapkan hubungan sebab akibat atau melibatkan agen pemicu kanker tertentu. Haas menegaskan bahwa studi tersebut tidak merubah banyak bukti yang menunjukkan bahwa bedak talk tidak menyebabkan kanker ovarium.