Wilayah Libya Terkena Dampak Cuaca Ekstrem LNMC

Wilayah Libya Terkena Dampak Cuaca Ekstrem LNMC

Wilayah Libya Terkena Dampak Cuaca Ekstrem – Cuaca ekstrem telah melanda wilayah paling barat daya Libya sejak Rabu 14 Agustus 2024, khususnya wilayah perbatasan dengan Aljazair dan Niger, yang dipengaruhi oleh sel-sel awan hujan badai yang berasal dari pergerakan Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ) ke arah utara.

Wilayah Libya Terkena Dampak Cuaca Ekstrem LNMC

Menurut citra satelit di wilayah-wilayah ini, dampaknya berlangsung selama sekitar tiga hari yang menyebabkan turunnya hujan lebat berkisar antara 46 – 51 mm di Obari, ALGatron, Alwaynat, Thala, Ghat dan El-Berkat. Hujan lebat di Thala, Ghat dan El-Berkat bertepatan dengan pergerakan banjir yang datang dari Pegunungan Tassili dan Djanet di Aljazair yang berdekatan dengan wilayah Libya.

Banjir merendam banyak rumah dan lahan pertanian serta menyebabkan tanah longsor di jalan dan gangguan layanan komunikasi dan listrik. Pusat Meteorologi Nasional (NMC) mengeluarkan dan menyebarluaskan peringatan dini kepada sektor publik dan melalui media 48 jam sebelum terjadinya bencana ekstrem ini dengan menghimbau mereka untuk lebih berhati-hati. Peringatan dini yang dikeluarkan telah diperbarui lebih dari satu kali.

Wilayah Libya Terkena Dampak Cuaca Ekstrem

Hal ini menyusul episode cuaca ekstrem sebelumnya, yang memengaruhi wilayah tenggara Libya sejak 6 Agustus 2024, terutama wilayah perbatasan dengan Niger, Chad, Sudan, dan Mesir, yang telah dipengaruhi oleh sel-sel awan hujan yang berasal dari pergerakan Zona Konvergensi Intertropis (ITCZ) ke utara. Menurut model numerik dan citra satelit di wilayah ini, dampaknya berlanjut selama sekitar seminggu yang menyebabkan turunnya hujan dalam jumlah besar, yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

artikel lainnya : Mozambik Melangkah Maju Menuju Peringatan Dini Untuk Semua

Banjir juga merendam Kota Kufra, yang dilanda hujan lebat dan angin kencang pada 11 Agustus 2024, yang mengakibatkan pohon tumbang, tiang listrik tumbang, dan limpasan air dari lembah. Banjir tersebut berdampak pada Rumah Sakit Umum Kufra dan menyapu serta menewaskan empat orang berkebangsaan Chad.

Jumlah hujan yang tercatat di Stasiun Pengamatan Kufra adalah 51 mm dalam 24 jam, yang merupakan terbesar sejak tahun 1952. Pusat Meteorologi Nasional (NMC) mengeluarkan dan menyebarluaskan peringatan dini kepada sektor publik dan melalui media 72 jam sebelum terjadinya badai ekstrem ini, yang menghimbau mereka untuk lebih berhati-hati. Peringatan dini yang dikeluarkan telah diperbarui lebih dari satu kali.

AdminASKES