Serangan Rudal Rusia Menewaskan Dua Orang di Kryvyi Rih, Ukraina

Rudal Rusia Menewaskan Dua Orang – Pada 6 Maret 2025, pasukan Rusia melancarkan serangan rudal yang mengguncang kota Kryvyi Rih, Ukraina. Serangan ini menewaskan dua orang dan melukai banyak lainnya. Kryvyi Rih, yang terletak di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina bagian tengah, merupakan kota strategis dan ekonomis, terutama sebagai pusat industri dan tambang besi. Peristiwa tragis ini kembali menunjukkan dampak parah dari perang yang terus berlangsung akibat invasi Rusia sejak 2022.
Kronologi Serangan
Pada pagi hari itu, rudal Rusia menghantam beberapa area di Kryvyi Rih. Beberapa bangunan, termasuk fasilitas publik dan infrastruktur penting, mengalami kerusakan berat. Pejabat Ukraina melaporkan bahwa serangan menargetkan kawasan yang dikelola pemerintah dan daerah padat penduduk. Ledakan besar dari serangan ini menghancurkan bangunan-bangunan dan memicu kebakaran.
Dua orang tewas di tempat, sementara puluhan lainnya terluka akibat pecahan kaca dan puing-puing bangunan yang runtuh. Mereka yang terluka segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Otoritas Ukraina masih mengidentifikasi korban dan memberikan rincian lebih lanjut.
Reaksi Pemerintah Ukraina – Serangan Rudal Rusia Menewaskan Dua Orang
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengecam serangan ini dan mengutuk agresi Rusia yang terus menghantam kota-kota Ukraina, termasuk Kryvyi Rih. Zelenskyy menyatakan bahwa serangan semacam ini menunjukkan taktik kejam Rusia yang tidak membedakan sasaran militer dan sipil. Dalam pidatonya, ia menegaskan komitmen Ukraina untuk terus berjuang hingga agresi ini berakhir dan Rusia bertanggung jawab atas kejahatan perang yang mereka lakukan.
Pemerintah Ukraina juga mengumumkan peningkatan upaya bantuan kemanusiaan, termasuk perawatan medis dan dukungan psikologis bagi korban selamat. Sementara itu, pasukan pertahanan udara Ukraina mengungkapkan bahwa mereka berusaha mencegat serangan tersebut, namun beberapa rudal berhasil menembus pertahanan.
Dampak Kemanusiaan
Serangan ini memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah sulit di Ukraina. Sejak invasi Rusia, banyak kota hancur akibat serangan udara dan rudal. Kerusakan infrastruktur, seperti rumah sakit, sekolah, dan jalur transportasi, semakin memperburuk situasi bagi warga sipil di daerah terdampak. Selain itu, serangan-serangan ini juga memperburuk kondisi ekonomi negara yang sudah terhimpit perang, menyebabkan kelangkaan barang dan kesulitan hidup masyarakat.
Di Kryvyi Rih, selain korban jiwa dan luka-luka, kerusakan pada fasilitas umum dan rumah warga sangat signifikan. Warga setempat menggambarkan pengalaman mereka sebagai mimpi buruk, menghadapi ledakan dan kehancuran yang datang tanpa peringatan. Mereka yang selamat kini hidup dengan rasa ketakutan dan trauma. Banyak yang harus tinggal di tempat penampungan sementara setelah rumah mereka hancur.
Tanggapan Internasional
Serangan ini menarik perhatian komunitas internasional yang semakin khawatir dengan eskalasi konflik di Ukraina. Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa, segera mengutuk serangan ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional, khususnya perlindungan terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, juga mengecam tindakan Rusia, menyatakan bahwa serangan terhadap warga sipil adalah pelanggaran hak asasi manusia. Guterres menyerukan kepada semua pihak untuk mengutamakan dialog dan negosiasi dalam upaya mengakhiri perang yang telah menyebabkan penderitaan tak terhingga bagi rakyat Ukraina.
Penutupan
Serangan rudal Rusia di Kryvyi Rih mengingatkan kita tentang betapa besar dampak konflik ini terhadap kehidupan warga sipil. Perjuangan Ukraina untuk mempertahankan kedaulatan negaranya terus berlanjut dengan harga yang sangat mahal. Kehilangan nyawa, luka-luka, dan trauma mental menjadi kenyataan yang harus dihadapi setiap hari oleh mereka yang tinggal di zona konflik. Dunia internasional harus terus mendukung Ukraina dan menuntut pertanggungjawaban Rusia atas pelanggaran hukum internasional yang telah merenggut nyawa tak berdosa.