PTASKES – Peposo adalah sebuah hidangan klasik dari Italia yang memiliki sejarah panjang dan cita rasa yang khas. Makanan ini berasal dari daerah Impruneta, di Toscana, dan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner lokal sejak zaman Renaissance. Kata “peposo” berasal dari kata Italia untuk lada, “pepe,” merujuk pada salah satu bahan utama hidangan ini, yaitu lada hitam yang memberikan rasa pedas dan kuat.

Asal Usul Peposo

Peposo tercipta tidak dari dapur seorang chef ternama, melainkan dari tangan-tangan pekerja pembakar bata di Impruneta. Dahulu, para pekerja ini memasak daging sapi yang dibumbui dengan lada hitam berlimpah dan anggur merah di dalam oven tempat pembakaran bata, memanfaatkan panas yang tersisa setelah oven dimatikan. Proses memasak yang sangat lama pada suhu rendah ini membuat daging menjadi sangat empuk dan bumbu meresap sempurna.

Bahan dan Cara Pembuatan

Bahan utama dari peposo adalah daging sapi yang berlemak, biasanya bagian shank atau beef shin, yang terkenal akan teksturnya yang keras dan seratnya yang banyak. Itulah mengapa proses memasak yang lama dan perlahan sangat penting untuk mengubah tekstur daging menjadi lembut.

Bahan-bahan lain yang digunakan dalam peposo termasuk lada hitam yang digunakan secara dermawan, anggur merah, biasanya Chianti yang berasal dari wilayah yang sama, serta bawang putih dan sedikit garam. Beberapa resep juga menambahkan tomat atau pasta tomat, yang memberikan rasa asam dan warna yang kaya pada saus.

Cara pembuatan peposo cukup sederhana. Daging dibumbui dengan lada hitam yang telah dihancurkan atau utuh, garam, dan bawang putih, lalu ditutup dengan anggur merah. Campuran ini dimasak dalam oven atau di atas kompor dengan api sangat kecil selama beberapa jam. Dalam beberapa resep modern, peposo dimasak dalam slow cooker atau pressure cooker untuk mempercepat proses memasak, tetapi masih mempertahankan tekstur daging yang empuk.

Peposo dalam Budaya Makanan Italia

Peposo tidak hanya merupakan makanan yang lezat, namun juga merefleksikan budaya makanan Italia yang menghargai bahan-bahan berkualitas, kesederhanaan dalam memasak, dan pentingnya waktu dalam menghasilkan rasa yang mendalam. Peposo biasanya disajikan dengan polenta atau roti yang dapat menyerap saus yang kaya rasa, serta disertai sayuran panggang atau salad segar.

Penutup

Sebagai bagian dari warisan kuliner Italia, peposo tidak hanya menyajikan hidangan yang menghangatkan, tetapi juga cerita tentang sejarah dan kebudayaan sebuah daerah. Resep yang telah diwariskan turun-temurun ini tidak hanya mempertahankan cara pembuatan yang tradisional tetapi juga menginspirasi varian baru yang menyesuaikan dengan selera modern. Peposo mengingatkan kita bahwa beberapa dari makanan terlezat seringkali berasal dari kebutuhan dan inovasi.

Dalam hidangan sederhana seperti peposo, kita menemukan jalinan antara sejarah, komunitas, dan rasa yang berpadu menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Ini adalah contoh yang luar biasa bagaimana makanan dapat menjadi jendela ke dalam jiwa sebuah budaya, mengajarkan kita tentang nilai kesabaran, rasa hormat terhadap bahan, dan kegembiraan dalam berbagi makanan dengan orang lain.