ptaskes.com

ptaskes.com – Alexander Yuk Ching Ma, seorang mantan perwira Central Intelligence Agency (CIA) berusia 71 tahun, telah mengakui perbuatannya dalam memberikan informasi pertahanan rahasia Amerika Serikat kepada pemerintah China. Ma, yang bertugas sebagai perwira CIA selama tujuh tahun pada era 1980-an, terlibat dalam sebuah konspirasi pada tahun 2001 bersama seorang rekan yang tidak diidentifikasi, untuk menyerahkan data intelijen kepada China.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) mengungkapkan dalam sebuah pernyataan pada Minggu, 26 Mei 2024, bahwa Ma telah menerima puluhan ribu dolar sebagai imbalan atas “sejumlah besar informasi rahasia pertahanan AS” yang ia berikan. Saat ini, Ma belum memberikan komentar publik mengenai pengakuan bersalahnya ini.

Sebelumnya, Ma juga telah mencoba melamar sebagai ahli bahasa di Kantor Lapangan FBI di Honolulu, di mana ia berhasil bertugas dari tahun 2004 hingga 2012. Selama masa tugasnya, FBI, yang telah mengetahui tentang keterlibatan Ma dengan intelijen Republik Rakyat Tiongkok (RRT), mempekerjakannya sebagai bagian dari operasi investigasi. Tujuan operasi ini adalah untuk memantau aktivitasnya dan menyelidiki kontaknya dengan pihak RRT.

Dalam masa kerjanya yang diawasi di FBI, Ma diduga membawa kamera digital ke kantor FBI untuk memotret dokumen-dokumen sensitif yang kemudian ia serahkan kepada pejabat intelijen China. Menurut DOJ, Ma mengakui bahwa informasi yang ia berikan di tahun 2001 akan digunakan “untuk merugikan Amerika Serikat atau menguntungkan China.”

Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya, Ma diwajibkan untuk bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat, termasuk lembaga-lembaga pemerintahannya. Jika pengadilan menerima pengakuannya, Ma menghadapi potensi hukuman 10 tahun penjara federal. Sidang pengadilan Ma dijadwalkan pada 11 September.