Peluang dan Tantangan Kerja Tenaga Kesehatan Indonesia di Belanda

Belanda merupakan salah satu negara tujuan yang menjanjikan bagi tenaga kesehatan Indonesia, khususnya perawat. Kondisi ini meningkatkan kebutuhan akan perawatan lansia dan tenaga kesehatan secara umum2.
Indonesia sendiri saat ini mengalami surplus tenaga perawat. Pada tahun 2020 terdapat sekitar 274 ribu perawat, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat hingga 690 ribu pada tahun 2025. Surplus ini menjadi peluang besar untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di Belanda dan negara lain26.
Kerja sama antara Indonesia dan Belanda dalam bidang penempatan tenaga kesehatan sudah mulai terjalin, dengan program peningkatan kapasitas yang melibatkan pendidikan dan magang di Belanda. Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi tenaga kesehatan yang ingin berkarir di luar negeri57.
Tantangan yang Dihadapi Tenaga Kesehatan Indonesia
Meskipun peluangnya besar, tenaga kesehatan Indonesia menghadapi sejumlah tantangan serius untuk bisa bekerja di Belanda. Salah satu tantangan utama adalah perbedaan standar pendidikan dan sertifikasi. Perawat Indonesia harus mengikuti program pendidikan dan magang selama beberapa tahun di Belanda agar dapat memperoleh lisensi resmi yang diakui di negara tersebut4.
Kemampuan bahasa Belanda juga menjadi tantangan signifikan. Tenaga kesehatan harus menguasai bahasa Belanda dengan baik agar dapat berkomunikasi efektif dengan pasien dan kolega, serta memenuhi persyaratan administrasi dan sertifikasi. Oleh karena itu, pelatihan bahasa dan penyesuaian budaya menjadi bagian penting dalam persiapan tenaga kesehatan Indonesia sebelum berangkat ke Belanda24.
Pemerintah Indonesia melalui BP2MI dan Kementerian Ketenagakerjaan aktif mendukung kerja sama ini dengan memastikan proses perekrutan dan pelatihan berjalan sesuai aturan dan memberikan perlindungan bagi pekerja migran15.
Upaya dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah Indonesia sangat mendukung program peningkatan kapasitas dan penempatan tenaga kesehatan di Belanda. Kementerian Kesehatan bersama dengan mitra seperti Yomema B.V. dan berbagai lembaga pendidikan kesehatan telah menginisiasi program pelatihan yang memadukan pendidikan dan magang selama beberapa tahun di Belanda dengan pembiayaan dari pihak Belanda4.
BP2MI juga terus menjajaki kerja sama dengan berbagai institusi di Belanda, termasuk perusahaan perekrutan seperti OTTO Healthcare Netherlands, yang menangani proses perekrutan, pelatihan, serta fasilitasi izin tinggal dan kerja bagi tenaga kesehatan Indonesia. Kebutuhan tenaga perawat di Belanda diperkirakan mencapai 20.000 orang dalam empat tahun ke depan, sehingga peluang kerja terbuka lebar5.