Di Balik Gurihnya Ayam: Studi Ungkap Potensi Risiko Kesehatan

ptaskes.com – Ayam merupakan salah satu sumber protein hewani paling populer di Indonesia. Dari warteg pinggir jalan hingga restoran cepat saji, menu ayam selalu tersedia dan diminati banyak orang. Rasanya yang gurih, harganya yang terjangkau, dan fleksibilitas dalam pengolahan membuat ayam jadi pilihan utama di berbagai kalangan masyarakat. Namun, di balik kepopulerannya, ada fakta ilmiah yang perlu diperhatikan terkait dampaknya terhadap kesehatan.
Studi Menunjukkan Risiko Kesehatan Dari Konsumsi Ayam Berlebihan
Penelitian dari Oxford University mengungkapkan bahwa konsumsi ayam dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu, khususnya jenis kanker seperti kanker prostat dan kanker payudara. Peneliti melibatkan lebih dari 450.000 orang dewasa dalam studi jangka panjang yang mengamati pola makan dan kesehatan mereka selama bertahun-tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi ayam memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami pertumbuhan sel kanker, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya diketahui.
Meski ayam sering dianggap lebih sehat daripada daging merah, fakta ini menunjukkan bahwa setiap jenis daging tetap harus dikonsumsi dengan porsi yang tepat. Risiko tidak hanya datang dari kandungan gizinya, tetapi juga dari pola konsumsi yang berlebihan.
Pengolahan Ayam Yang Tidak Sehat Menambah Risiko
Risiko kesehatan dari makan ayam tidak hanya berasal dari frekuensinya saja, tetapi juga dari cara pengolahannya. Banyak orang menggoreng ayam dengan minyak yang digunakan berulang kali, yang mengandung lemak trans berbahaya. Beberapa lainnya memanggang ayam hingga hangus, yang dapat memunculkan senyawa karsinogenik seperti heterocyclic amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).
Selain itu, ayam juga sering dikonsumsi bersama makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana seperti nasi putih, kulit ayam, sambal berminyak, dan minuman manis. Kombinasi ini dapat meningkatkan risiko obesitas, kolesterol tinggi, dan gangguan metabolik lainnya yang bisa memicu penyakit kronis.
Kiat Mengonsumsi Ayam Secara Sehat Dan Aman
Meskipun ada risiko, bukan berarti kita harus menghindari ayam sepenuhnya. Konsumsi ayam tetap bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika diatur dengan bijak. Ahli gizi menyarankan agar kita tidak mengonsumsi ayam setiap hari. Idealnya, makan ayam cukup 2–3 kali dalam seminggu, dan pilihlah bagian yang rendah lemak seperti dada tanpa kulit.
Cara memasak juga sangat menentukan dampaknya terhadap kesehatan. Ayam yang dikukus, direbus, atau dipanggang dengan sedikit minyak lebih disarankan daripada digoreng dalam minyak banyak. Hindari membakar ayam hingga gosong dan jangan lupa menyandingkannya dengan sayuran segar serta sumber serat lainnya. Pola makan yang seimbang jauh lebih penting daripada hanya berfokus pada satu jenis makanan saja.
Konsumsi Ayam Boleh, Asal Tidak Berlebihan
Ayam bukanlah makanan yang berbahaya jika dikonsumsi secara wajar dan diolah dengan cara yang sehat. Namun, pola konsumsi yang berlebihan dan pengolahan yang tidak tepat bisa menimbulkan risiko kesehatan serius dalam jangka panjang. Dengan membatasi porsi, memilih cara memasak yang lebih sehat, dan menyeimbangkannya dengan gaya hidup aktif serta makanan bergizi lainnya, kita tetap bisa menikmati ayam tanpa perlu khawatir terhadap dampak buruknya.