Pemeriksaan Kesehatan Siswa Sekolah Rakyat Kupang Temukan Masalah Kesehatan

Ptaskes.com – Tim medis memeriksa kesehatan siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka menemukan beberapa siswa mengalami masalah kesehatan, termasuk berat badan yang kurang dan anemia. Sepuluh tenaga medis memeriksa kondisi fisik umum, darah, serta kesehatan gigi, mata, dan telinga siswa.
Anemia dan Berat Badan Kurang Teridentifikasi pada Siswa
“Lebih dari 20 persen anak berusia 12 hingga 14 tahun mengalami berat badan kurang. Sekitar 30 persen juga menderita anemia dengan tingkat keparahan ringan hingga sedang,” kata Chindy Tefa, dokter umum dari Puskesmas Naibonat, Kabupaten Kupang, Sabtu (12/7/2025).
Tes Kebugaran Siswa Diharapkan Menunjukkan Kemampuan Fisik
Tim medis juga meminta siswa untuk berlari mengelilingi lapangan Sekolah Rakyat. Fasilitas Sentra Efata Kementerian Sosial (Kemensos) di Kabupaten Kupang digunakan untuk tes kebugaran ini. “Tes ini bertujuan untuk menilai kondisi fisik siswa,” tambah Chindy.
Kesehatan Mata dan Telinga Sebagian Besar Siswa Tergolong Baik
Chindy melaporkan bahwa sebagian besar siswa menunjukkan kondisi kesehatan mata dan telinga yang baik. Lebih dari 50 persen dari total 80 siswa yang diperiksa berada dalam kondisi yang memadai.
Deteksi Dini Masalah Kesehatan Siswa Sebelum Tahun Ajaran Baru Dimulai
Pemerintah Kabupaten Kupang melakukan pemeriksaan ini untuk mendeteksi masalah kesehatan siswa sebelum tahun ajaran baru 2025/2026 dimulai pada 14 Juli mendatang.
Langkah Penanganan Lanjutan untuk Siswa yang Membutuhkan Perawatan Khusus
“Hasil pemeriksaan masih dalam pengolahan. Kami akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menentukan langkah selanjutnya,” ujar Chindy.
Komitmen Pemerintah untuk Pelayanan Kesehatan Siswa Sekolah Rakyat
Chindy juga memastikan bahwa siswa yang membutuhkan perawatan lebih lanjut akan dirujuk ke puskesmas atau dokter spesialis. Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada siswa Sekolah Rakyat yang berasal dari keluarga dengan kesejahteraan rendah (Desil 1-4) di wilayah tersebut.